Thursday, October 19, 2006

Dibalik Kehidupan DJ

Dibalik Kehidupan DJ
Dari Godaan Drugs & Free Sex Hingga Penghasilan Menggiurkan


Profesi DJ memang tak lepas dari kehidupan malam. Merupakan rahasia umum bahwa kehidupan malam identik dengan seks bebas dan obat terlarang. Fenomena ini merupakan warna tersendiri dalam roda kehidupan. Maklum, budaya barat begitu kental mempengaruhi kehidupan saat ini.
Walaupun DJ sebuah profesi yang semakin menjanjikan, banyak stigma yang kerap kali melekat di profesi seorang DJ. Lalu, tidak sedikit dari sebagian masyarakat yang mencibir kalau dunia tersebut dekat dengan narkoba dan pergaulan bebas. Itu tidak bisa dipungkiri ketika mewabahnya ecstasy. Obat terlarang jenis ini sering ditemui di klub-klub malam. Pasalnya, ecstasy dianggap jodohnya house music. Efek samping ecstasy yang mengakibatkan detak jantung berpacu cepat dianggap sesuai dengan ritme musik.
“Kalau itu tergantung dari individunya masing-masing. Memang benar sih dunia malam itu identik sama yang namanya drugs atau kadang free sex. Tapi nggak semua orang yang ada di dunia malam itu buruk. Jujur saja, gua lebih kreatif kalau malam. Suasananya beda kalau malam,” kata DJ Anton yang ditemui di Bar & Café miliknya bernama PARC.
Hal senada diungkapkan DJ David, pria brewok ini mengatakan, walau DJ tidak lepas dari dunia malam, tapi bukan berarti seorang DJ harus larut dalam obat terlarang maupun pergaulan bebas. David mengaku kerap kali menjauhi segala bentuk obat terlarang dan pergaulan bebas. “Terserah orang mau bilang apa, gua bukan orang yang munafik. Mungkin kalau minum (alkohol) itu iya, tapi bukan berarti gua minum untuk mabuk. Ya gua tahulah takarannya minum itu seperti apa,” ungkapnya. Menurut David, sebuah aksi tidak bisa ditampilkan secara maksimal bila dalam keadaan mabuk. “Mungkin kalau cuma segelas wine aja itu nggak apa-apa kan,” tandasnya sembari tertawa. Sedangkan menurut DJ Ijoel fenomena tersebut merupakan hal yang biasa terjadi di kehidupan malam. “Tapi itu nggak adil dong kalau semuanya yang terlibat di kehidupan malam adalah pengguna drugs atau penganut pergaulan bebas. Saya yakin masih banyak DJ atau orang yang berkecimpung di dunia malam masih memegang teguh norma yang berlaku,” kata wanita yang telah menunaikan ibadah hajinya itu.
Penghasilan DJ Menggiurkan
Menekuni sebuah profesi memanglah suatu pilihan untuk menjalani hidup. Bahkan, tak jarang sebuah profesi kadang menentukan status sosial dari masing-masing individu. Walau belum jelas ukurannya, stigma tertentu terhadap sebuah profesi kerap kali ditemui.
Salah satu profesi yang cukup menjanjikan adalah DJ (Disc Jockey). Mungkin gelar atau predikat DJ bisa diperoleh melalui pendidikan yang terkesan formal ataupun otodidak. Tapi, hal ini tentu berbeda dengan beberapa gelar seperti Sarjana, Master, atau bahkan Doktor sekalipun. Seseorang bisa meraih predikat DJ atas kepiawaiannya mixing berbagai macam karakter musik. Yang jelas, untuk menjadi seorang DJ biasanya diawali dari rasa cinta individu terhadap musik.
Kini banyak DJ yang terbilang sukses setelah menggeluti profesinya. Sebut saja DJ Anton yang memiliki sebuah Bar&Cafe bernama PARC. Selain itu, Anton juga menjadi direktur di sebuah perusahaan export & import. Kini Anton mulai merambah ke dunia bisnis Real estate.
Awalnya, Anton sering tampil di depan umum hanya berdasarkan hobi. Anton jarang menerima bayaran. Ia hanya berpikir bagaimana ia jarus berkreasi demi menyenangkan orang lain. Namun, lambat laun Anton mulai melirik DJ sebagai salah satu profesi yang menjanjikan. “Pertama kali gua pernah dibayar 100 US dollar. Jadi waktu itu setelah gua tampil di sebuah acara, pas pulangnya gua dikasih amplop. Gua nggak nyangka kalau bakal dibayar, dan uang itu adalah upah pertama yang gua dapat dari nge-DJ,” katanya. Kini semua jerih payah dan kecintaannya terhadap musik terbayar sudah. Namun, Anton menolak memberi tahu berapa besar tarif untuk aksinya dalam satu kali tampil saat ini. “Wah kalau itu nggak enak mas, tanya saja sama teman-teman gua,” katanya sembari tersenyum.
Sedangkan DJ David kini memiliki record shop yang bernama Demajors. Ia juga membuka kursus DJ dengan nama yang sama. Merasa belum puas, kini David menekuni profesi baru. David mulai menggeluti bisnis manajemen artis. Bahkan, ia berencana membuat sebuah record label bagi band dan artis. “Yang penting nggak lepas dari dunia entertainment,” kata David. Awalnya, sekitar tahun 1989 David hanya dibayar sekitar Rp.750 ribu per bulan. Namun, di tahun yang sama penghasilan David meroket hingga Rp.6 juta per bulan. Kini, David mengaku tidak mempunyai patokan harga tertentu untuk aksinya. “Soalnya sekarang gua sudah jarang nge-DJ, susah bagi waktunya. Tapi paling kalau ada event tertentu atau nge-bantu teman. Itu (tarif) pun tergantung nego,” ungkapnya.
Berbeda dengan DJ Ijoel yang kini memiliki sekolah DJ sendiri. Sekolah itu diberi nama Ijoel DJ School. Sekolah itu ia rintis atas kecintaannya dengan profesi DJ. Ijoel ingin membuktikan dirinya untuk eksis di bisnis hiburan. Akhirnya, ia mendirikan Ijoel Production sebagai tanda cintanya di dunia hiburan.
DJ mulai berkembang di Indonesia, khususnya Jakarta, sekitar pertengahan tahun 1990-an. Saat itu, orang mulai jenuh dengan sajian live music, atau lagu-lagu hits yang biasa disajikan di klub malam. Akhirnya sebuah terobosan mulai terlihat dengan dikenalnya house music. Klub-klub malam pun menyambut baik house music yang saat itu dianggap mewakili gemerlapnya klub. Saat itulah profesi DJ mulai dilirik dan mulai booming.
Pentingnya sense of Music
Gemerlap malam memang menyimpan kisah tersendiri. Apalagi kehidupan di kota besar yang tersebar di Indonesia. Pengaruh budaya barat begitu kental mewarnai dalam roda kehidupan. Alhasil, laju kehidupan di kota besar seakan tak pernah mati. Indikasi ini terlihat dari menjamurnya nite club dan café yang rata-rata beroperasi hingga dini hari.
Tempat hiburan malam memang tak lepas dari aksi para DJ (Disc Jockey) yang selalu memberikan atmosfir tersendiri. Dengan keahlian “menyulap” lagu di Turn Table, DJ kerap kali mampu membawa pengunjung untuk larut dalam alunan musik kreasinya. Warna dan karakter musik sang DJ memang variatif.
Keberadaan DJ dalam bisnis hiburan bisa dikatakan hal yang primer. Sama halnya dengan artis atau band, DJ memiliki penggemar tersendiri di dunia hiburan malam. Seorang DJ harus mampu memandu ratusan atau bahkan ribuan pengunjung. Bahkan, ini merupakan tantangan bagi seorang DJ. Belum lagi gemerlap laser yang dipadukan dengan dentuman house music seakan memacu adrenalin.
Menurut Anton, DJ mempunyai andil besar dalam menentukan suasana. DJ harus jeli membaca karakter pengunjung yang datang. DJ harus peka dan selalu berimprovisasi di tiap aksinya. “Itu karena kita nggak tahu lagu seperti apa yang harus kita mainkan. Yang jelas kalau penonton masih kelihatan kaku, ya kita harus cari lagu lain supaya suasananya lebih hangat lagi,” jelas Anton.
Biasanya, seorang DJ selalu mengawali dengan musik yang sedikit mellow. Namun, sekitar setengah jam berikutnya pemandangan pun berubah. Seluruh pengunjung terlihat begitu reaksionis. Mereka seakan mempunyai motor dalam tubuhnya. Sang DJ berusaha memompa motor itu untuk melaju kencang. Alhasil, tidak sedikit dari sebagian pengunjung yang memerlukan tenaga ekstra. Biasanya, obat terlarang dan psikotropika adalah pilihannya.
Memang tidak mudah untuk menyatukan isi kepala dari ribuan pengunjung. Pasalnya, tidak semua orang menyukai suatu jenis musik tertentu. Kendati demikian, inilah resiko sekaligus tantangan dari seorang DJ untuk tetap inovatif. “Yang jelas sukses atau nggaknya sebuah pertunjukan itu tergantung kita. Jadi pressure itu sebenarnya ada di diri kita sendiri. Terus bukan hanya pengunjung saja faktornya. Kita juga harus mikirin karir, penentuan karakter kita supaya lebih dikenal, dan harus terus ­up-date lagu. Pokoknya banyak hal harus dipikirin deh,” tambahnya.Setiap pekerjaan pasti punya tantangan, buat seorang DJ, tantangan yang utama adalah menggabungkan lagu dengan mulus. Menurut David, tugas DJ baru bisa dibilang sukses bila ia sanggup membuat suasana tetap hidup. “Disitulah kepuasannya, nggak ada yang bisa menggantikan kepuasan kalau gua bisa buat pengunjung on fire. Yang penting wawasan musik juga harus diasah terus,” kata David.(wan)

5 comments:

Iwed Pamungkas said...

makasiiii infonya berguna banget, lagi nulis novel fiksi tentang Dj ni... hehehe

Unknown said...

Thanks. Sangat bermanfaat

Unknown said...

Da eng ga semua orang di club malam itu buruk semua.Kan setiap orang mempunyai presepsi yg berbeda2

Unknown said...

Da eng ga semua orang di club malam itu buruk semua.Kan setiap orang mempunyai presepsi yg berbeda2

sifalya said...

http://seputarvip99domino.blogspot.com/2017/12/ngeri-bukannya-dapat-kado-natal-malah.html
http://seputarvip99domino.blogspot.com/2017/12/aksi-konyol-bule-australia-demi-jadi.html
http://seputarvip99domino.blogspot.com/2017/12/ulah-geng-jepang-menjarah-bikin-resah.html

Tunggu Apa Lagi Guyss..
Let's Join With Us At vipkiukiu .net ^^
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
- BBM : D8809B07 / 2B8EC0D2
- WHATSAPP : +62813-2938-6562
- LINE : DOMINO1945.COM
- No Hp : +855-8173-4523