Thursday, October 19, 2006

Malaysia, Pesona Asia Berjuta Keindahan

Malaysia
Pesona Asia Berjuta Keindahan

Truly Asia. Tampaknya slogan ini begitu ampuh bagi pemerintah Negeri Jiran, Malaysia, untuk menarik wisatawan asing berkunjung. Kampanye pemerintah Malaysia untuk mempromosikan negaranya memang patut diacungi jempol.

Oleh: Iwan Suci Jatmiko


Pemerintah Malaysia memang memberikan perhatian penuh terhadap devisa yang diperoleh dari tamu asing yang tandang ke negaranya. Slogan yang mengadaptasi wajah Asia ada di Malaysia itu berusaha diwujudkan dengan pembangunan total di segala bidang pariwisata. Berbagai proyek raksasa pun dibentuk, bahkan kala itu pemerintahan Mahatir begitu terbuka untuk melibatkan pihak swasta terlibat dalam pembangunannya.
Hasilnya pun sangat mengagumkan. Malaysia menjelma menjadi sebuah negara yang modern dan futuristik. Ketika anda melakukan perjalanan ke Negeri Jiran, anda sudah disambut dengan glamour-nya Kuala Lumpur International Airport (KLIA). Fasilitas dan setting bandara begitu canggih dan mewah. Selain modern, bangunan bandara yang sebagian besar dindingnya terbuat dari kaca dan baja putih memperhatikan pula unsur lingkungan hidup. Decak kagum pengunjung tak berhenti sampai di situ. Setelah keluar dari pesawat, para penumpang pesawat harus berjalan menyusuri bandara guna mengambil bagasi dan imigrasi.
Anda harus menaiki kereta khusus guna sampai di tempat pengambilan bagasi dan imigrasi. Kereta yang digunakan pun cukup modern dan nyaman. Bagi anda yang pertama kali datang ke Malaysia jangan ragu untuk bertanya. Pasalnya, besar kemungkinan anda tersesat. Sebaiknya anda tetap mengikuti rombongan penumpang yang satu pesawat dengan anda.
KLIA memang terletak agak jauh dari pusat kota. Kendati demikian, ada beberapa alternatif transportasi guna mencapai tujuan dengan biaya relatif terjangkau. Jika anda datang sendiri dengan barang bawaan yang tidak cukup banyak, anda bisa menumpang kereta KLIA Express Line yang menghubungkan KLIA dengan KL Central station. Perjalanannya pun cukup singkat, sekitar 30 menit.
Saat itu tim Majalah Male Emporium (ME) datang bertiga dengan barang bawaan yang cukup banyak. Akhirnya kami memutuskan menumpang taksi menuju Kuala Lumpur. Kami memilih taksi yang biasa disebut limo, yaitu Mercedes yang dijadikan taksi. Sistem pembayarannya cukup komperehensif. Penumpang diharuskan membayar di sebuah counter khusus taksi, tarifnya pun relatif dan dihitung per orang serta banyaknya bawaan. Saat itu, kami membayar 110 RM dengan tujuan pusat kota Kuala Lumpur. Jika anda menggunakan taksi, lama perjalanan sekitar 1 jam.
Jika anda memutuskan untuk menumpang kereta, pemandangan dahsyat pun menunggu anda setelah kaki anda melangkah masuk ke stasiun KL Central. Bangunannya begitu megah nan indah. Jangan mempermalukan diri anda dengan membuang sampah sembarangan. Pasalnya, seluruh area stasiun begitu bersih dan tertata rapi mirip gedung pertemuan. Sejenak pikiran kita pasti teringat dengan pemandangan stasiun kereta di tanah air yang sungguh bertolak belakang.
Tak satupun coretan, bercak oli, atau sampah yang tergeletak di sekitar stasiun KL Central. Berbeda dengan suasana stasiun di tanah air yang dihiasi dengan tukang asongan, pengemis, dan pengamen. Stasiun KL Central memang sangat nyaman. Di sekitarnya terdapat banyak pertokoan. Alhasil, KL Central tak jauh beda dengan mal. Restoran dengan berbagai cita rasa tersebar di sekitar stasiun. Banyak juga toko-toko yang menjual pakaian dan buah tangan khas Malaysia.
Fasilitas bank dan money changer pun makin memberikan kemudahan bagi pengunjung yang datang. Jangan takut untuk berbelanja atau menukar uang di Money Changer KL Central. Pasalnya, harga barang atau nilai mata uang sama dengan harga jika anda berbelanja di luar KL Central. Tak bisa disalahkan memang jika anda trauma dengan harga barang di bandara atau stasiun di Tanah Air yang melangit. Berbeda jika anda membelinya di luar bandara atau stasiun di Tanah Air. Tentu harganya pun akan jauh lebih murah. Fenomena ini sungguh bertolak belakang di KL Central. Anda pun bisa langsung memesan tiket pesawat di counter khusus Malaysia Air. One Stop Service, mungkin prinsip inilah yang coba diadaptasi oleh KL Central.
Kota yang Teratur
Kenyamanan kota Kuala Lumpur memang patut diacungi jempol. Sistem transportasinya lumayan teratur dan aman. Selama anda tinggal di kuala Lumpur, anda harus mencoba memanfaatkan fasilitas transportasi monorail. Pasalnya, rute yang ditempuh monorail hampir mencakup seluruh obyek wisata dan pusat perbelanjaan. Tampaknya Malaysia menaruh perhatian khusus terhadap arus lalu lintas di pusat kota. Pemerintah Malaysia membangun beberapa sistem jaringan kereta api. Mulai dari sekedar mengelilingi kota hingga antar kota.
Kami sempat mencoba menaiki monorail, tarifnya pun relatif murah. Kereta yang terdiri hanya dua gerbong ini begitu nyaman. Jangan ragu untuk menaiki kereta ini kendati waktu telah larut. Buktinya, saat itu kami menuju ke KL Sentral guna mengambil pesanan tiket pesawat. Memang stasiun monorail saat itu relatif sepi, namun perasaan was-was sirna di benak kami.
Ternyata perasaan itu tak hanya hinggap di benak kami. Banyak juga turis lain khususnya wanita yang beranggapan sama. Di antara mereka bahkan ada yang mengenakan pakaian lumayan seksi dan berjalan sendirian di pinggiran trotoar tanpa rasa takut. Sebagian lagi duduk santai di tempat jajanan menikmati indahnya malam.
Bagi anda kaum perokok siap-siap saja salah tingkah jika ingin merokok di area bebas. Pasalnya, jarang sekali ditemui orang yang merokok. Padahal, beberapa asbak dengan desain unik telah disediakan di pinggiran trotoar atau tempat-tempat tertentu. Saya sempat bertanya kepada warga sekitar. Apakah di KL tidak diperbolehkan merokok di depan umum? Jawabannya pun singkat “Tidak benar, anda boleh saja merokok”. Namun, saat itu saya berdiri di depan hotel dengan asbak di samping saya. Tapi, tak satu pun pengunjung atau orang yang berada di sekitar saya yang merokok. Tampaknya, kesadaran masyarakat Malaysia dengan kesehatan cukup tinggi.
Kuala Lumpur Twin Tower (lebih dikenal dengan sebutan Menara Petronas-Red) merupakan salah satu tujuan menarik bagi kaum wisatawan. Gedung kembar yang digunakan sebagai perkantoran ini direncanakan oleh arsitek Cesar Peli & Associates. Kemegahannya pun hasil sentuhan tangan kontraktor dari Korea dan Jepang. Akhirnya, setelah salah satu menara rampung, perusahaan minyak raksasa Malaysia, Petronas membeli menara itu. Dari situlah sebutan Menara Petronas mulai terbentuk. Menara satunya disewakan untuk perkantoran. Terdapat pula jembatan penghubung antara kedua menara kembar itu.
Ikon kebanggaan bangsa Malaysia ini memang sebuah dimensi fenomenal bagi kedua bola mata kami. Gedung itu berdiri angkuh seakan mencakar langit dan menunjukkan keperkasaannya. Menara ini juga dilengkapi dengan lift yang berkecepatan tinggi untuk mengantarkan anda ke puncak menara. Dari situlah horizon Malaysia terbentang luas. Sungguh mengagumkan!
Menara kembar yang memiliki 88 lantai ini memang sensasi tersendiri. Kemegahannya yang berdiri di pusat kota memberikan kesan glamour dan mencerminkan stigma modern terhadap bangsanya. Perpaduan baja dan kaca yang menghiasi KL Twin Tower mengeluarkan kilauan indah kala siang hari. Bahkan di malam hari pun Menara Kembar ini tetap berkilau. Sinar dari lampu sorot yang menghujani bangunan fenomenal itu seakan larut di antara gemerlapnya bintang di langit.
Pusat Perbelanjaan
Belanja memang salah satu aktivitas yang paling umum dilakukan bagi para turis. Sejenak mata kami terkagum-kagum dengan kemegahan KL Twin Tower, namun untuk melepas lelah dan meluapkan hasrat belanja, kami langsung mengunjungi KLCC. Tempat ini merupakan salah satu pusat perbelanjaan Malaysia yang cukup modern. Letaknya pun cukup strategis, tepat di bawah KL Twin Tower. Sungguh perhitungan bisnis yang jeli.
Ada beberapa alternatif pilihan bagi anda untuk berbelanja. Bagi anda yang gemar belanja, daerah bukit bintang merupakan salah satu kawasan "segitiga emas"nya KL. Banyak sekali shopping center diantara gedung-gedung tinggi yang bisa membuat kaki anda lemas. Sebut saja nama-nama tempat belanja populer seperti Bukit Bintang Plaza, Sungei Wang Plaza, Berjaya Times Square, dan lain-lain.
Seperti pusat perbelanjaan pada umumnya, hampir semua merek produk terkenal tersedia di masing-masing pertokoan. Harganya pun masih di bawah harga pasaran di mal-mal Jakarta. Kami pun heran setelah mengetahui harga-harga miring yang ditawarkan toko atau stand yang terdapat di mall-mall itu. Kami juga mengunjungi China Town-nya Malaysia yang terletak di Jalan Petaling (Petaling Street). Di Jalan Petaling, anda bisa mendapatkan buah tangan termasuk produk-produk seperti pakaian, sepatu, jam, aneka makanan, bahan kain, dan lain-lain. Di area ini hampir semua pedagang merupakan warga keturunan Tiong Hoa.
Jangan terlalu bernafsu untuk membeli barang di Jalan petaling. Pasalnya, harga di tempat ini sulit ditebak. Jika anda jeli, anda pasti menemukan harga yang lebih murah dengan barang yang sama di toko yang berbeda. Jangan ragu untuk menawar barang anda beli.
Kedatangan Tim ME ke Malaysia bukan sekedar jalan-jalan. Melancong ke Negeri Jiran ini adalah satu implementasi program ME Goes To Asia. Malaysia adalah negara pertama yang respon pasarnya cukup menjanjikan. Selain melakukan riset pasar dan karakter media kompetitor, ME juga mempelajari peta peredaran atau sirkulasi media di Malaysia.
ME pun berencana akan menjalin kerjasama dengan salah satu percetakan terbesar di Malaysia guna mempermulus program ME Goes To Asia. Selain Malaysia, program jangka panjang ME juga membidik pasar negara-negara yang tersebar di Asia. Bahkan, rencananya pasar Australia pun tak luput dari bidikan ME. “Kita berkeinginan untuk menjadi majalah lokal pertama yang bisa franchise. Dominasi majalah asing pun bisa masuk ke pasar Indonesia, kita pun harus bisa melakukan itu keluar,” kata Cynthia Limanouw Marketing Director Majalah ME.
Indahnya Genting Highland
Bosan dengan suasana kota? Sepertinya suasana pegunungan yang sejuk adalah jawabannya. Tak lengkap jika anda berkunjung ke Malaysia kalau belum singgah di Genting Highland. Perjalanan menuju Genting Highland hanya memakan waktu sekitar satu jam dari pusat kota. Konsep City Of Entertainment memang bukan sekedar slogan yang diterapkan pengelola Genting Highland. Banyak sekali sajian aneka hiburan mulai yang ringan hingga permainan pemacu adrenalin di indoor ataupun out door yang tersebar di sana.
Keindahan Genting ditambah dengan sarana kereta gantung yang membentang di angkasa. Kereta gantung di Genting ini menyandang predikat sebagai kereta gantung yang tercepat dan terpanjang di Asia Tenggara.
Kini Genting memiliki fasilitas lengkap. Bahkan, kendati karakter Malaysia cukup religius, namun kebijakannya cukup fleksibel. Buktinya, beberapa kasino tersebar di Genting. Ada beberapa pilihan kasino di Genting, di antaranya Circus Palace, Hollywood, Monte Carlo 1, dan Monte Carlo 2. Bahkan, kasino yang terdapat di area ini pun memiliki lisensi alias keberadaannya diakui oleh negara dan legal.
Tak sulit untuk memasuki kasino di Genting. Cukup menunjukkan passport dan tidak membawa senjata berbahaya, anda langsung bisa menapakkan kaki ke dalam kasino. Keamanannya pun terjamin. Petugas keamanan tersebar di seluruh penjuru guna memaksimalkan kenyamanan para tamu. “Tapi kasino bukanlah sumber pemasukan utama, itu merupakan bagian dari fasilitas hotel karena kita ingin menciptakan hiburan mulai dari anak hingga dewasa. Kasino adalah bagian dari hiburan bagi kaum dewasa,” kata Zainal Ashikin Asistant Vice President Resort World Bhd (Incorporated in Malaysia under Company No.58019-U). Kini, Genting Highland menjelma sebagai salah satu kebanggaan bangsa Malaysia. Turis asing yang datang ke Genting dianggap mampu mendongkrak dan memberikan devisa yang signifikan terhadap sektor pariwisata Malaysia. Seperti layaknya Bali, Genting Highland merupakan tujuan wajib jika anda berada di Malaysia.

No comments: